FoxTech News, 14 Agustus 2025 – Bitcoin mencatat rekor tertinggi sepanjang masa setelah menembus level USD 124.000, dengan puncak mencapai USD 124.496 menurut Catatan CoinDesk. Lonjakan ini mencerminkan kenaikan sekitar 33% sepanjang tahun dan hampir 120% dalam setahun terakhir.
Melonjak ke level ini dipengaruhi oleh beberapa aktor utama. Investor institusional memperkuat posisi mereka, didukung oleh aliran dana masuk ke produk seperti spot ETF dan reformasi kebijakan di AS. Pemerintahan Presiden Trump juga meluncurkan kebijakan yang memperbolehkan aset kripto dimasukkan dalam rencana pensiun 401(k), meningkatkan legitimasi kripto sebagai instrumen investasi jangka panjang. Perusahaan besar seperti MicroStrategy dan Block Inc. turut membeli Bitcoin, menambah tekanan bullish di pasar.
Pergerakan harga ini terjadi hari ini, Kamis, 14 Agustus 2025, di tengah sesi perdagangan global. Rekor tertinggi ini muncul di tengah kondisi pasar Asia yang positif dan didukung indeks saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq yang juga mencetak rekor tertinggi penutupan. Lonjakan harga Bitcoin terjadi di pasar kripto global, termasuk bursa populer seperti Binance, Coinbase, dan CoinDesk yang mencatat puncak rekor di atas USD 124.000.
Alasan utama di balik reli ini adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Data ekonomi yang menunjukkan inflasi mereda dan pasar tenaga kerja melemah memicu spekulasi pelonggaran kebijakan moneter, melemahkan dolar AS dan memperkuat aset berisiko termasuk kripto.
Proses kenaikan harga Bitcoin berlangsung cepat dan terkoordinasi. Setelah data makro rilis, investor institusional melakukan akumulasi agresif, volume perdagangan melonjak, dan harga langsung meroket menembus level USD 124.000. Performa kuat Bitcoin ini juga mengangkat kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan menjadi lebih dari USD 4,18 triliun, sedangkan Ethereum mencatat kenaikan signifikan, mendekati rekor tahun 2021.
Di Indonesia, dampaknya langsung terasa. Kendati tidak disebut secara spesifik dalam laporan, biasanya lonjakan mendadak harga Bitcoin global setara dengan kenaikan signifikan pada harga rata-rata per BTC dalam Rupiah — menarik perhatian investor domestik di tengah pasar alternatif.
Para analis memperkirakan Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih lanjut, dengan target USD 150.000 dalam beberapa bulan ke depan jika sentimen pelonggaran moneter dan adopsi kebijakan pro-kripto berlanjut.